Gambar Sampul Sosiologi · Bab 2 Konfl ik Sosial
Sosiologi · Bab 2 Konfl ik Sosial
Puji

23/08/2021 13:04:29

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

37

Bab 2

Kon

À

ik Sosial

Kon

ƀ

ik Sosial

2

2

Kemajemukan masyarakat dengan segala perubahan baik sosial maupun budaya

yang terjadi di dalamnya merupakan potensi sosial yang dapat memicu munculnya

kon

À

ik dalam masyarakat.

Kon

À

ik adalah pertentangan antaranggota masyarakat

dalam mencapai tujuannya yang disertai dengan tindak kekerasan dan cenderung

bersifat destruktif. Dalam masyarakat multikultural, seperti Indonesia, kon

À

ik

merupakan suatu fenomena atau gejala sosial yang wajar terjadi, karena dengan

adanya perbedaan-perbedaan dalam masyarakat persinggungan antarkelompok

akan sering terjadi. Semakin besar dan tinggi tingkat perbedaan yang ada dalam

masyarakat, maka akan semakin besar pula peluang munculnya kon

À

ik.

Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan memahami dan dapat menganalisis

faktor penyebab kon

À

ik sosial dalam masyarakat. Oleh karena itu, pelajarilah

bab ini secara saksama, agar Anda dapat menjadi pribadi yang santun dan jauh

dari hal-hal yang berbau kon

À

ik.

Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran

Bab

Bab

Kon

À

ik sosial

Perbedaan individu

Perbedaan kepentingan

Perbedaan kebudayaan

Perubahan sosial

Kata-Kata Kunci

Kata-Kata Kunci

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

38

Alur Pemikiran Bab 2

Kon

ƀ

ik

Sosial

Perubahan

Sosial

Disorganisasi

Sosial

Kon

ƀ

ik

Antarkelas

Meliputi

Mengakibatkan

Perbedaan

Kebudayaan

Perbedaan

Individu

Mengakibatkan

Mengakibatkan

Kon

ƀ

ik

Antarkelompok

Kon

ƀ

ik

Antargenerasi

Kon

ƀ

ik

Antaretnis,

Agama, dan

Golongan

Menyebabkan

Disintegrasi

Bangsa

39

Bab 2

Kon

À

ik Sosial

Konflik berasal dari bahasa latin, yaitu

“con

s

gure”

, yang berarti saling memukul. Secara

sosiologis dapat diartikan sebagai proses sosial di

mana terdapat gejala-gejala untuk menyingkirkan

pihak lain dengan jalan menghancurkannya.

Soerjono Soekanto ( 98 ; 2005) mendefinisikan

konflik sebagai suatu proses sosial di mana

individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi

tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan

yang disertai dengan ancaman atau kekerasan.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan

terjadinya suatu konflik dalam masyarakat, di

antaranya adanya suatu permasalahan atau

perselisihan berkaitan dengan mobilitas individu,

atau kelompok dan distribusi/pembagian sumber

daya ekonomi, sosial, dan politik yang tidak

diselesaikan secara kompromi. Meskipun kon

ƀ

ik

sebagai hasil dari proses disosiatif yang tajam

dan banyak menimbulkan hal-hal negatif, tetapi

sebenarnya kon

ƀ

ik juga memiliki fungsi positif

bagi masyarakat, misalnya memperkuat solidaritas

intern kelompok, setiap anggota masyarakat akan

dapat menilai dirinya sendiri, introspeksi diri, dan

dilanjutkan dengan melakukan perubahan tingkah

laku yang lebih baik, dan sebagainya.

Apakah suatu pertentangan membawa

akibat-akibat yang positif atau tidak, tergantung

dari persoalan yang dipertentangkan dan juga

dari struktur sosial di mana pertentangan yang

menyangkut suatu tujuan, nilai atau kepentingan

itu berlangsung. Sepanjang pertentangan tidak

berlawanan dengan pola-pola hubungan sosial di

dalam struktur sosial tertentu, maka pertentangan-pertentangan tersebut

bersifat positif, karena mempunyai kecenderungan untuk mengadakan

penyesuaian kembali terhadap norma-norma dan hubungan-hubungan

sosial dalam kelompok yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan individu

maupun bagian-bagian kelompok lainnya.

Pengantar

A.

M

M

engenal Tokoh

engenal Tokoh

Leopold von Wiese

(1876 – 1949)

Leopold von Wiese

berasal dari Jerman,

ia menganggap

sosiologi sebagai ilmu

pengetahuan empiris

yang berdiri sendiri.

Objek sosiologi adalah

penelitian terhadap

hubungan antarmanusia

yang merupakan

kenyataan sosial. Jadi,

objek khusus ilmu

sosiologi adalah interaksi

sosial atau proses sosial.

Penelitiannya yang

pertama merupakan

suatu penyelidikan

terhadap klasi

¿

kasi

proses-proses sosial,

terutama menyoroti

proses-proses sosial

yang

asosiatif dan

disosiatif. Setiap kategori

proses sosial dibagi-

baginya ke dalam

bagian-bagian yang

lebih kecil atas dasar

derajat asosiatif atau

disosiatifnya.

Sumber:

Sosiologi Suatu Pengantar.

Soerjono Soekanto. 2004

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

40

Dalam kelompok-kelompok di mana para anggotanya mengadakan

interaksi sosial dalam frekuensi yang tinggi kemungkinan terjadinya

pertentangan sangat besar. Walaupun demikian halnya, sebenarnya sudah

menjadi anggapan umum bahwa untuk memelihara hubungan yang baik,

seyogyanya benih-benih pertentangan jangan dibiarkan berkembang. Apabila

benih-benih pertentangan dibiarkan berkembang, maka kemungkinan besar

keutuhan kelompok akan terancam, segala perasaan tidak puas yang selama

ini dipendam akan meletus. Kemudian, pertentangan tersebut akan meluas

pada pertentangan pribadi yang dilandaskan pada perasaan dan disertai

dengan tindak kekerasan dan pengerusakan.

Faktor-Faktor Penyebab Kon

ƀ

ik Sosial

B.

Pada umumnya, sumber kon

ƀ

ik sosial berkaitan dengan aspek sosial,

politik, ekonomi, dan sifat dasar (biologis) manusia. Dalam kehidupan sehari-

hari sering kita jumpai kon

ƀ

ik yang tidak hanya disebabkan oleh perebutan

terhadap suatu yang terbatas, tetapi juga disebabkan karena adanya perbedaan

tujuan ataupun nilai.

F

F

okus

okus

Sumber:

www.seasite.niu.edu

Gambar 2.1

Demonstrasi yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa

ketidakpuasan kepada pihak lain sangat rentan terhadap munculnya

kon

À

ik. Biasanya para demonstran diliputi oleh emosi yang tingggi dan

meledak-ledak, sehingga akan mudah terprovokasi oleh pihak lain.

Menurut

Soerjono

Soekanto kon

À

ik

diartikan sebagai suatu

proses sosial individu

atau kelompok yang

berusaha memenuhi

tujuannya dengan

jalan menantang pihak

lawan, disertai dengan

ancaman dan/atau

kekerasan.

Jenis kon

ƀ

ik yang ada dalam masyarakat sangat banyak, mulai dari

perkelahian antarpribadi, kerusuhan massal, sampai pada revolusi. Sampai

sekarang para ahli masih mencari faktor-faktor penyebab, dampak yang

ditimbulkan, dan cara-cara penyelesaiannya.

Secara umum sumber-sumber terjadinya pertentangan atau konflik

adalah sebagai berikut:

41

Bab 2

Kon

À

ik Sosial

1. Perbedaan Antarindividu

Manusia adalah makhluk yang paling

sempurna di antara makhluk hidup ciptaan Tuhan,

karena manusia memiliki akal. Selain itu, secara

biologis manusia juga merupakan individu yang

mempunyai potensi-potensi kejiwaan. Oleh karena

itu, setiap individu akan tumbuh dan berkembang

menjadi pribadi yang unik. Setiap individu

memiliki pemikiran, pendirian, dan perasaan yang

berbeda dengan individu lain.

Segala potensi yang dimiliki oleh manusia

di atas dapat berkembang dengan mengadakan

hubungan (interaksi) dengan orang lain untuk menyelaraskan atau mencapai

keterpaduan antara pertumbuhan jasmani dan rohani, karena hanya dengan

berinteraksilah orang dapat memenuhi kebutuhan jasmaninya, seperti

sandang, pangan, papan. Terpenuhinya kebutuhan jasmani tersebut akan

memengaruhi sisi rohaninya, di mana dapat tenang menjalankan ibadahnya,

beramal, dan sisi-sisi psikologis manusia lainnya, seperti kepuasan pengakuan,

ketenangan jiwa, dan sebagainya.

Dalam usaha inilah, sering timbul perselisihan dengan individu atau

kelompok lain. Setiap orang dalam suatu komunitas atau peristiwa sosial

memiliki pandangan atau persepsi yang berbeda-beda dalam menanggapi

suatu hal atau peristiwa. Kesemuanya itu tergantung pada tingkat perasaan,

pendirian, dan pemikiran setiap orang. Selain itu, keterbatasan-keterbatasan

yang dimiliki oleh setiap orang dalam berbagai aspek, khususnya ekonomi

cenderung menciptakan kesenjangan yang pada akhirnya memicu munculnya

kon

ƀ

ik.

Perbedaan-perbedaan yang muncul dalam

menjalani hubungan sosial sering menjadi

penyebab munculnya kon

ƀ

ik atau pertentangan,

karena pendirian dan perasaan seorang individu

tidak selalu sejalan dengan pendirian dan perasaan

individu lain atau kelompoknya. Misalnya, ketika

ada pagelaran musik dangdut di masyarakat,

tentunya perasaan dan tanggapan setiap warga

masyarakat berbeda-beda. Ada yang merasa

terganggu karena berisik, tetapi di lain pihak ada

yang merasa terhibur. Kalau hal ini terus dipertajam

akan dapat menimbulkan konflik atau pertentangan dalam masyarakat.

Sesungguhnya yang perlu diperhatikan dalam menjalin hubungan sosial

adalah bukan untuk mempertajam perbedaan-perbedaan, tetapi menjadikan

perbedaan-perbedaan tersebut untuk mengisi kekurangan masing-masing

individu yang terlibat dalam hubungan atau proses sosial tersebut.

Amatilah teman-

teman sekelas Anda!

Kemukakanlah

perbedaan-perbedaan

yang ada yang

menyebabkan

munculnya

pertentangan-

pertentangan dalam

kelas!

S

S

osio Kuis

osio Kuis

F

F

okus

okus

Terpenuhinya kebutuhan

jasmani dan rohani

manusia secara

seimbang merupakan

kunci dari keharmonisan

hidup bermasyarakat,

karena dapat mencegah

timbulnya suatu kon

À

ik.

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

42

2. Perbedaan Kebudayaan

Perbedaan kepribadian dari orang perorangan

tergantung pula dari pola-pola kebudayaan

yang menjadi latar belakang pembentukan serta

perkembangan kepribadian tersebut. Seseorang

secara sadar maupun tidak sadar, sedikit

banyaknya akan terpengaruh oleh pemikiran dan

pendirian dari kelompoknya. Seorang individu

yang lahir dan dibesarkan di pedesaan, akan

memiliki kepribadian yang mandiri, berjiwa

sosial, menghormati orang lain, toleransi, dan lain-

lain. Namun, akan berbeda dengan kepribadian

yang dimiliki oleh seorang individu yang tumbuh dan berkembang di

perkotaan, ia cenderung bersifat individualistis, acuh, kompetitif, dan lain-

lain. Perbedaan-perbedaan tersebut dikarenakan adanya perbedaan nilai dan

norma dari masing-masing kelompok kebudayaan yang disesuaikan dengan

kebutuhan anggota atau masyarakatnya. Perbedaan ini berkaitan dengan

ukuran dalam menentukan baik-buruk, mulia tidak mulia, pantas tidak

pantas, sopan tidak sopan, antara kelompok kebudayaan atau masyarakat

yang satu berbeda dengan kelompok kebudayaan atau masyarakat yang lain.

Hal tersebut disesuaikan dengan pola pemikiran yang dilatarbelakangi oleh

kebudayaan masing-masing kelompok atau masyarakat, sehingga keselarasan

antarkelompok dalam masyarakat dengan segala perbedaan kebudayaan sulit

tercapai, bahkan sering menimbulkan benturan-benturan yang mengarah

pada pertentangan. Masing-masing kelompok kebudayaan tersebut memiliki

kecenderungan untuk mempertahankan ego kelompoknya sendiri-sendiri.

Mereka lebih mementingkan kepentingan kelompoknya dan menganggap

kelompok lain sebagai musuh.

Sumber:

www.indonesiatoronto.org

Gambar 2.2

Masyarakat Baduy adalah masyarakat dengan budaya

yang eksklusif, di mana mereka sulit menerima masuknya budaya

asing. Dengan masuknya budaya asing ke Baduy, tidak jarang akan

menimbulkan kon

À

ik intern maupun ektern.

Melalui berbagai sumber

(referensi) carilah

contoh-contoh kon

À

ik

yang terjadi di Indonesia

yang diakibatkan karena

adanya perbedaan

kebudayaan!

S

S

osio Kuis

osio Kuis

F

F

okus

okus

Menurut

Herskovits

budaya langsung

memengaruhi perilaku

dan kepribadian

individu-individu

yang tinggal dalam

lingkungan masyarakat

yang memiliki budaya

tersebut.

43

Bab 2

Kon

À

ik Sosial

3. Perbedaan Kepentingan

Manusia sebagai makhluk sosial kehidupannya selalu tidak terlepas dari

masyarakatnya. Sebagai individu, manusia mempunyai peran-peran yang

khas dalam lingkungannya serta kepribadian dan pola tingkah laku yang

khas pula.

Dalam kaitan di atas, maka manusia dalam kehidupannya di masyarakat

akan berhadapan dengan kepentingan-kepentingan lain yang berkembang

dalam kelompok tersebut. Kepentingan-kepentingan yang berkembang dalam

kelompok tersebut tidak jarang akan saling berbenturan dan bertentangan.

Misalnya, perbedaan kepentingan antara majikan dengan buruh dalam hal

upah kerja. Di satu sisi, majikan menginginkan upah kerja yang rendah, akan

tetapi di sisi lain, buruh menginginkan hal yang sebaliknya, di mana mereka

ingin dibayar dengan upah yang tinggi.

Sumber:

www.elsam.or.id

Gambar 2.3

Di dalam perusahaan sering kita lihat adanya pertentan-

gan, di satu sisi buruh ingin di bayar dengan gaji tinggi, tetapi disisi

lain pengusaha ingin membayar buruh dengan gaji yang rendah untuk

menekan biaya produksi.

Kemukakanlah 5 contoh

kon

À

ik yang terjadi

di sekitar Anda yang

disebabkan adanya

perbedaan kepentingan!

S

S

osio Kuis

osio Kuis

Pertentangan atau kon

ƀ

ik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula

menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Hal tersebut dapat

pula terjadi antarkelompok, maupun antara kelompok dengan individu.

Misalnya di kalangan orang-orang Batak yang sistem kekeluargaannya

adalah patrilineal murni, terdapat aturan bahwa apabila suami meninggal,

maka keturunannya berada di bawah kekuasaan keluarga almarhum. Namun,

dengan terjadinya proses individualisasi terutama pada orang-orang Batak

yang pergi merantau, kemudian terjadi penyimpangan, yaitu anak-anak tetap

tinggal pada ibunya, walaupun hubungan antara si ibu dengan keluarga

almarhum suaminya telah putus karena meninggalnya suami. Keadaan

tersebut membawa perubahan besar pada peranan keluarga batih dan juga

pada kedudukan wanita yang selamanya dianggap tidak mempunyai hak

apa-apa bila dibandingkan dengan laki-laki.

Pertentangan antarkelompok mungkin terjadi antara generasi tua

dengan generasi muda. Pertentangan-pertentangan demikian itu kerapkali

terjadi, apalagi pada masyarakat-masyarakat yang sedang berkembang dari

tahap tradisional ke tahap modern. Generasi muda yang belum terbentuk

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

44

kepribadiannya, lebih mudah untuk menerima

unsur-unsur kebudayaan asing (misalnya

kebudayaan Barat) yang dalam beberapa hal

mempunyai taraf yang lebih tinggi. Keadaan

tersebut dapat menimbulkan perubahan-perubahan

tertentu dalam masyarakat, misalnya pergaulan

yang lebih bebas antara wanita dengan laki-laki,

kedudukan wanita yang sederajat dengan laki-laki

di dalam masyarakat, dan lain-lainnya.

Bentuk lain dari konflik ini adalah

penyimpangan tingkah laku yang diwujudkan

dalam bentuk demonstratif. Pada awalnya konflik semacam ini berasal

dari adanya perbedaan ideologi antara individu dengan individu lain

atau ideologi kelompoknya. Ketidaksesuaian tersebut pada akhirnya akan

menimbulkan tuntutan-tuntutan dari salah satu pihak kepada pihak lain

untuk menyesuaikan ideologi atau kepentingannya. Apabila bentuk tuntutan

ini semakin dipertajam dan diperuncing, maka tidak menutup kemungkinan

akan mengakibatkan kon

ƀ

ik yang makin meluas.

4. Perubahan Sosial

Setiap masyarakat dan manusia selama

hidupnya pasti mengalami perubahan, baik

perubahan kecil dan tidak menarik maupun

perubahan besar yang mencolok. Ada pula

perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas

maupun yang luas, serta ada pula perubahan-

perubahan yang lambat, akan tetapi ada juga yang

berjalan dengan cepat.

Perubahan-perubahan masyarakat dapat

mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma

sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan

lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam

masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi

sosial, dan lain sebagainya. Sedangkan menurut

Selo Soemardjan perubahan sosial merupakan

segala perubahan-perubahan pada lembaga-

lembaga kemasyarakatan di dalam suatu

masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya,

termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola

perilaku di antara kelompok-kelompok dalam

masyarakat.

Rujukan:

untuk lebih memahami mengenai konsep perubahan sosial, baca dan pahami: Paul B. Horton

dan Chester L. Hunt. Sosiologi jilid 2. 1999. hal. 206-239.

S

S

osio Info

osio Info

Transformasi sosial

berarti perubahan

menyeluruh dalam

bentuk, rupa, sifat,

watak, dan sebagainya,

dalam hubungan timbal

balik antarmanusia, baik

sebagai individu-individu

maupun kelompok-

kelompok. Sering kali

istilah transformasi sosial

diartikan sama dengan

perubahan sosial.

Faktor-faktor penting

yang mungkin terlibat

dalam perubahan sosial

adalah peranan faktor

penduduk, teknologi,

nilai-nilai kebudayaan,

dan gerakan sosial.

F

F

okus

okus

Kon

À

ik yang bersumber

dari perbedaan

kepentingan pada

awalnya bersumber

dari adanya perbedaan

ideologi antarindividu.

Kemudian berkembang

dalam bentuk

demonstratif.

45

Bab 2

Kon

À

ik Sosial

Sumber:

dokumen penerbit

Gambar 2.4

Gaya hidup hedonis yang diadopsi para remaja dari

gaya hidup orang barat, seperti “dugem” dan alkoholisme cenderung

mendapat tentangan dari para orang tua yang masih menganut budaya

dan adat ketimuran.

C

C

urah Pendapat

urah Pendapat

Diskusikan bersama

kelompok Anda, mengapa

perubahan sosial dapat

menjadi sumber kon

À

ik?

Kemukakan pula unsur-

unsur perubahan sosial

yang dapat menjadi

sumber kon

À

ik!

Dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat

mengharuskan masyarakat untuk menyesuaikan dirinya dengan perubahan

tersebut agar eksistensi di masyarakat dapat tetap terjaga dan bertahan. Pada

masyarakat yang sedang mengalami perubahan, tidak selalu perubahan-

perubahan pada unsur-unsur masyarakat berjalan seimbang. Ada unsur-

unsur yang dengan cepat berubah, akan tetapi ada pula unsur-unsur yang

sukar untuk berubah. Begitu pula dengan masyarakat pendukungnya, ada

masyarakat yang pro dan mendukung adanya perubahan dan masuknya unsur-

unsur baru, akan tetapi di lain pihak ada pula masyarakat yang menolak dan

tetap mempertahankan unsur-unsur lama. Berawal dari sinilah sering muncul

pertentangan atau kon

ƀ

ik dalam masyarakat. Misalnya sebagai dampak dari

era dan arus modernisasi dan globalisasi, seorang anak meniru (mengadopsi)

nilai-nilai dan budaya dari luar, seperti gaya hidup hedonis. Karena perilaku

tersebut, mereka sering berselisih paham dan pendapat yang pada akhirnya

mengakibatkan pertentangan dengan orang tuanya yang tetap menjunjung

dan mempertahankan nilai-nilai dan budaya asli bangsa Indonesia.

Bentuk-Bentuk Kon

ƀ

ik berdasarkan Ruang Lingkupnya

C.

Kon

ƀ

ik yang terjadi dalam masyarakat dapat pula menjadi sarana untuk

mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat.

Karena timbulnya pertentangan merupakan pertanda bahwa akomodasi

yang sebelumnya telah tercapai tidak dihiraukan lagi, maka perlu diadakan

perubahan-perubahan dalam hubungan antara kekuatan-kekuatan tersebut,

sehingga tercapai keseimbangan lagi. Lagi pula, suatu pertentangan dapat pula

menghasilkan kerja sama, karena dengan terjadinya pertentangan, masing-

masing pihak akan mengadakan introspeksi dan kemudian mengadakan

perbaikan-perbaikan. Dengan usaha-usaha demikian masing-masing akan

mengetahui kelemahan-kelemahannya, sehingga mereka akan memiliki

kecenderungan untuk bekerja sama, dengan begitu kelemahan-kelemahannya

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

46

dapat ditutupi. Atau sebaliknya, pertentangan dapat memberi batas-batas

yang lebih tegas, sehingga masing-masing pihak sadar akan kedudukannya

dalam masyarakat. Berbagai bentuk kon

ƀ

ik yang terdapat dalam masyarakat

sebagai akibat dari faktor-faktor yang telah diuraikan di atas dan juga sebagai

akibat dari mobilitas sosial adalah sebagai berikut:

1. Kon

ƀ

ik Antarkelas

Kelas sosial merupakan penggolongan masyarakat atas dasar kriteria

ekonomi dengan karakteristik tertentu. Karakteristik ini bisa berupa jabatan

atau kekayaan. Dengan karakteristik tersebut masyarakat dapat digolongkan

menjadi kelas atas dan kelas bawah. Karl Marx, seorang tokoh sosiologi,

membedakan kelas sosial ini antara golongan kapitalis (pemilik modal)

dengan golongan buruh. Ia mengamati adanya perbedaan yang menyolok

antara kedua golongan itu. Terjadi penindasan pada kaum buruh oleh

golongan kapitalis. Karl Marx yang dikenal sebagai tokoh sosialisme atau

paham sosial memimpikan adanya masyarakat tanpa kelas, sehingga tidak

lagi terjadi penindasan-penindasan dalam masyarakat.

Dalam kon

ƀ

ik antarkelas, tentu kelompok kelas atas akan menjadi lebih

kuat. Dominasi kelompok atas menjadi lebih kuat terhadap kelompok bawah

karena ketergantungan kelompok bawah pada kelompok atas. Kelompok

kelas atas akan berusaha mengeksploitasi atau menggunakan semaksimal

mungkin kekuasaannya untuk mendapatkan keuntungan dari kelompok

bawah yang dipimpinnya.

F

F

okus

okus

Sumber:

.www.mediaindo.co.id

Gambar 2.4

Demonstrasi buruh sebagai salah satu dampak dari adanya

kon

À

ik antarkelas. Mereka menuntut perbaikan gaji agar tidak terlalu

besar kesenjangan sosialnya.

Menurut Karl Marx

(Dalam Kamanto

Sunarto, 4 ; 1993)

perkembangan

pembagian kerja

dalam kapitalisme

menumbuhkan dua

kelas yang berbeda,

kelas yang terdiri atas

orang yang menguasai

alat produksi, yang

dinamakannya

kaum

borjuis, yang

mengeksploitasi kelas

bawah yang terdiri

atas orang yang tidak

memiliki akat produksi,

yaitu kaum

proletar.

47

Bab 2

Kon

À

ik Sosial

Eksploitasi pada kelompok bawah tentunya akan menjadi beban yang

berat bagi kelompok bawah ( buruh). Hal ini juga menimbulkan jurang pemisah

( kesenjangan sosial) yang semakin tinggi. Jika eksploitasi ini berlebihan, maka

pada suatu saat akan terjadi kon

ƀ

ik antara majikan (pemilik modal) dengan

buruh. Bentuk kon

ƀ

ik yang terjadi bisa berupa tuntutan buruh terhadap

majikan. Dalam perusahaan tentu terdapat kepentingan yang berbeda antara

majikan (manajemen perusahaan) dengan buruh (pegawai perusahaan).

Majikan berusaha untuk membayar atau mengeluarkan uang seminimal

mungkin dalam membayar gaji buruh agar keuntungan menjadi besar. Salah

satu cara untuk menekan pengeluaran adalah dengan menekan gaji buruh.

Tetapi perusahaan berharap buruh dengan gaji yang demikian dapat bekerja

secara maksimal. Di sisi lain, buruh berkepentingan untuk meningkatkan

pendapatannya. Dengan beban pekerjaan yang maksimal, buruh berharap

agar gajinya menjadi besar dan dapat mencukupi kebutuhan hidup. Jika kaum

buruh merasa perlu maningkatkan taraf hidupnya, sedangkan perusahaan

tidak dapat memenuhinya, maka hal tersebut akan menjadi sumber kon

ƀ

ik.

Tuntutan buruh sekarang ini banyak diwujudkan dalam bentuk demonstrasi.

Demonstrasi merupakan tindakan bersama untuk menunjukkan rasa tidak puas pada

pihak lain

. Demonstrasi dapat dikatakan sebagai tindakan yang wajar dan baik

sejauh tidak mengganggu ketertiban dan kepentingan umum.

2. Kon

ƀ

ik Antarkelompok

Salah satu konsekuensi dari mobilitas sosial adalah terbentuknya kelompok

sosial. Kelompok baru bisa timbul sebagai akibat dari perubahan kedudukan

anggota masyarakat. Kelompok baru bisa terbentuk karena ada mobilitas

vertikal dan mobilitas horizontal. Misalnya seseorang yang menjadi anggota

partai politik. Tujuan sebuah partai politik adalah mendapatkan kekuasaan

dalam ketatanegaraan. Hal ini berakibat pada terjadinya persaingan yang

ketat dengan partai politik lain.

Ketika akan berlangsung pemilihan umum (pemilu) setiap partai politik

akan berkampanye untuk berusaha menarik simpati dari masyarakat. Sering

cara-cara berkampanye untuk menjaring suara masyarakat yang dilakukan

oleh suatu partai, tidak disetujui oleh partai lain. Akibatnya timbul kon

ƀ

ik

antarpartai politik tersebut. Kon

ƀ

ik ini bahkan sering pula berdampak pada

kekerasan

s

sik. Karena yang berkon

ƀ

ik adalah partai maka terjadi secara

massal (antarkelompok), yaitu antara anggota dan simpatisan partai politik

yang satu dengan anggota simpatisan partai politik yang lain. Karena partai

politik bertujuan untuk merebut kekuasaan kelas atas, maka sebab terjadinya

kon

ƀ

ik antarkelompok ini adalah mobilitas vertikal.

Pernahkah Anda mendengar berita tawuran antarkampung? Yang jelas

tawuran apapun nama dan bentuknya adalah tidak baik. Tentu Anda sebagai

peserta didik yang intelek tidak akan mudah dihasut untuk melakukan tawuran.

Nah, tawuran antarkampung sering terjadi karena adanya pemahaman yang

salah antara kelompok pendatang dengan kelompok pribumi (penduduk asli).

Ketika kepentingan masing-masing kelompok merasa tidak dihormati, maka

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

48

sering menjadi sumber kon

ƀ

ik. Kon

ƀ

ik akan terjadi apabila didorong oleh

perbuatan suatu kelompok melebihi batas toleransi kelompok lain. Kon

ƀ

ik

semacam ini bersumber dari mobilitas horizontal.

Sumber:

www.pratiwi.net

Gambar 2.5

Kampanye sebagai salah satu media untuk menarik simpati

rakyat. Jika kampanye dilakukan dengan baik, maka akan mendapat sim-

pati rakyat. Tetapi jika melanggar aturan dapat menimbulkan kon

À

ik.

Mengapa kon

À

ik

antarkelompok memiliki

dimensi positif dalam

meningkatkan solidaritas

intern kelompok?

S

S

osio Kuis

osio Kuis

3. Kon

ƀ

ik Antargenerasi

Sumber:

www.wikipedia.org

Gambar 2.6

Demonstrasi mahasiswa menuntut reformasi total yang tidak

disetujui oleh generasi tua, menjadi sumber kon

À

ik antargenerasi.

1. Buatlah kliping dari

koran, majalah,

atau internet

tentang kon

À

ik

antarkelompok di

masyarakat!

2. Identi

¿

kasikan

penyebab timbulnya

kon

À

ik tersebut!

3. Buatlah kesimpulan

dari hasil identi

¿

kasi

Anda tersebut!

S

S

osio Kuis

osio Kuis

Setiap kurun waktu akan diisi oleh generasi yang berbeda. Setiap

perjalanan waktu akan membawa perubahan dalam nilai dan norma sosial.

Seringkali pada suatu kurun waktu, terjadi perbedaan pemahaman nilai dan

norma antara generasi muda dengan generasi tua. Perbedaan ini tidak jarang

menjadi sumber kon

ƀ

ik sosial. Misalnya reformasi yang beberapa waktu lalu

didengungkan masyarakat dengan diawali oleh gerakan mahasiswa, menjadi

sumber kon

ƀ

ik yang luar biasa. Kon

ƀ

ik ini tidak hanya meminta korban harta

benda, tetapi juga nyawa manusia. Pemahaman tentang demokrasi yang ideal

bagi mahasiswa diharapkan dapat menggantikan tatanan kepemimpinan

49

Bab 2

Kon

À

ik Sosial

nasional. Dengan jiwa dan semangat juang yang tinggi, generasi muda

berkeinginan agar terjadi perubahan secara total dalam kehidupan bernegara

dan pemerintahan. Namun, generasi tua yang sedang berkuasa tidak

menginginkan hal tersebut. Mereka berpendapat bahwa perubahan boleh

terjadi, asalkan bersifat gradual (bertahap) tetapi tidak bersifat total

Perbedaan nilai (kepemimpinan/kekuasaan)

dan norma (cara melakukan perubahan) tentang

tatanan politik, menyebabkan terjadinya kon

ƀ

ik

antara generasi tua dengan generasi muda.

Generasi tua belum siap dengan tuntutan generasi

muda. Sedangkan generasi muda ingin secepatnya

dapat dikabulkan semua tuntutannya. Nah, semoga

peristiwa tersebut menjadi pelajaran berharga bagi

generasi berikutnya.

4. Kon

ƀ

ik Antaretnis, Agama, dan Golongan

Sebagai konsekuensi dari kemajemukan masyarakat adalah adanya

perbedaan-perbedaan pada golongan masyarakat. Bila perbedaan yang ada

disikapi sebagai suatu hal yang bisa menambah khasanah pemikiran kemajuan

bangsa, maka perbedaan itu akan saling diterima dengan baik, bahkan bisa

mempererat tali persaudaraan. Tetapi bila perbedaan pendapat dari pihak

lain disikapi sebagai sesuatu yang harus dilenyapkan, maka kon

ƀ

ik itu akan

berdampak pada pertikaian

s

sik seperti perkelahian, perang, pembunuhan,

dan sebagainya. Perbedaan-perbedaan ini menyimpan suatu potensi kon

ƀ

ik

yang dapat membahayakan keutuhan bangsa. Dampak dari kon

ƀ

ik yang

timbul antaretnis, antaragama, dan antargolongan merupakan dampak

kon

ƀ

ik horizontal. Biasanya kon

ƀ

ik ini akan saling melengkapi, misalnya

ketika terjadi kon

ƀ

ik antaretnis lalu ditambah dengan kon

ƀ

ik antargolongan

dan sebagainya. Tetapi ada pula kon

ƀ

ik yang hanya pada satu masalah saja,

misalnya kon

ƀ

ik antargolongan saja atau kon

ƀ

ik hanya antaretnis.

a. Contoh kon

ƀ

ik

antaretnis

Kon

ƀ

ik antaretnis pernah terjadi di Sambas, Kalimantan Barat. Kon

ƀ

ik

tersebut terjadi antara etnis Dayak dengan etnis Madura. Pada dasarnya

kon

ƀ

ik bermula dari hal yang kecil atau bersifat individual. Tetapi kemudian

membesar ketika solidaritas sosial etnis muncul. Orang yang merasa

etnis Dayak akan bersatu dan merasa senasib dengan kelompok Dayak

lainnya. Demikian pula orang yang berasal dari etnik Madura akan bersatu

untuk melawan etnis Dayak. Konflik yang tadinya bersifat individual

sekarang berkembang menjadi kon

ƀ

ik komunal (bersama) dan terbuka.

Siapa pun orang yang beretnis Dayak walaupun tidak salah akan menjadi

musuh etnis Madura. Demikian pula sebaliknya, orang etnis Madura

walaupun tidak bersalah akan dipandang sebagai musuh oleh etnis Dayak.

Tentu saja hal semacam ini akan menjadi kon

ƀ

ik yang sangat berbahaya

dan meminta korban baik harta, benda, maupun nyawa dalam jumlah yang

banyak.

C

C

urah Pendapat

urah Pendapat

Diskusikan dengan teman

Anda mengenai contoh

dan alasan terjadinya

kon

À

ik antargenerasi

yang ada di daerah

tempat tingggal Anda!

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

50

Sumber:

Microsof Encarta

Gambar 2.7

Kon

À

ik sosial antaretnis selalu membawa kerugian berbagai

harta benda bahkan nyawa. Berapa banyak rumah terbakar dan nyawa

melayang hanya karena sesuatu perbedaan.

C

C

urah Pendapat

urah Pendapat

Bersama kelompok

Anda, kemukakanlah

salah satu contoh kon

À

ik

antaretnis yang pernah

terjadi di Indonesia

beserta faktor-faktor

penyebabnya! Adakah

langkah-langkah yang

diambil oleh pemerintah

untuk mengatasi kon

À

ik

tersebut?

b. Contoh kon

ƀ

ik antarpemeluk agama

Kon

ƀ

ik antarpemeluk agama ditengarai terjadi di Ambon. Pada peristiwa

tersebut yang bermula dari kon

ƀ

ik kecil antarkelompok kemudian berkembang

dan membesar karena dipicu oleh adanya sentimen agama. Disatu pihak

adalah para penduduk asli yang berasal dari Ambon yang beragama Kristen,

sedangkan di lain pihak yaitu penduduk asli dan pendatang dari Sulawesi

Selatan yang rata-rata beragama Islam. Pada peristiwa tersebut terjadi kon

ƀ

ik

terbuka antara agama yang berbeda. Bahkan banyak orang yang dari luar

Ambon datang untuk membela pihak yang berkon

ƀ

ik yang beragama sama

dengannya. Jika kon

ƀ

ik semacam ini tidak segera diselesaikan akan sangat

membahayakan bagi integrasi dan stabilitas negara dan bangsa.

Sumber:

www.news.bbc.co.id

Gambar 2.8

Kon

À

ik yang terjadi antara pemeluk agama mengakibatkan

hancurnya sarana-sarana ibadah dan rumah warga. Apakah hal ini

harus dibiarkan terus terjadi?

Semua Agama adalah

baik sesuai yang

menganutnya. Agama

juga mengajarkan

hubungan antara

manusia dengan

Tuhannya dan hubungan

antara sesama manusia.

Akan tetapi mengapa

kon

À

ik antaragama

masih saja terjadi?

Jelaskan pendapat

Anda!

S

S

osio Kuis

osio Kuis

51

Bab 2

Kon

À

ik Sosial

c. Contoh kon

ƀ

ik antargolongan

Kon

ƀ

ik antargolongan juga termasuk kon

ƀ

ik horizontal. Namun, kon

ƀ

ik

antargolongan yang terjadi biasanya hanya antargolongan tertentu saja.

Kon

ƀ

ik antarpartai peserta pemilu di Bali pada beberapa waktu lalu dapat

menjadi contoh adanya kon

ƀ

ik antargolongan. Walaupun berhasil diredakan

hingga tidak membesar, namun pada kon

ƀ

ik tersebut sudah meminta korban

harta, benda, dan nyawa. Masih banyak contoh konflik antargolongan

lainnya seperti konflik antarsopir angkutan, konflik antarmasyarakat

pedagang dengan preman, dan sebagainya. Kon

ƀ

ik antargolongan yang

sangat besar pernah terjadi di Indonesia, yaitu ketika terjadi pemberontakan

PKI. Pemerintah dan masyarakat sadar bahwa golongan tersebut sangat

berbahaya, sehingga perlu ditolak keberadaannya.

P

P

e

r

l

u

a

s

K

h

a

s

a

n

a

h

S

o

s

i

a

l

e

r

l

u

a

s

K

h

a

s

a

n

a

h

S

o

s

i

a

l

Etnosentrisme, istilah ini dikemukakan pertama kali oleh

W.G. Sumner, yaitu sikap yang

menunjukkan kecenderungan menganggap cara hidup sendiri sebagai dasar penilaian cara

hidup orang lain. Kini istilah tersebut menunjuk penilaian kebanyakan orang bahwa cara

hidup, ras, kebudayaan, dan masyarakat mereka lebih unggul bila dibandingkan dengan

orang lain. Pada dasarnya istilah ini berkaitan dengan kebanggaan atas kelas sosial atau

jenis ras golongan orang, dibandingkan dengan kelas sosial atau jenis ras golongan lain.

Contoh paling jelas pada masyarakat Indonesia ialah rasa kesukuan yang dimiliki oleh

beragam suku bangsa.

Sumber:

Ensiklopedi Nasional Indonesia, 2004

P

P

orto Sosio

orto Sosio

Di Timur Tengah, karena alasan-alasan

ideologis-politis, Israel menyerang

Lebanon dan

mendapat perlawanan pasukan

Hesbollah dalam perang yang menggunakan persenjataan

modern; mulai dari senapan otomatis, tank, hingga ke roket. Perang yang meletus sejak

awal Juli lalu itu hingga saat ini diperkirakan telah menelan korban jiwa hampir 1.000 orang

tewas, belum termasuk yang luka-luka, serta hancurnya berbagai sarana perkotaan dan

permukiman. Sementara itu, di Kwamki, “perang” yang semula terjadi antara dua

subetnis

– Dani dan Damal, yang kemudian merebak melibatkan berbagai pihak lain menggunakan

persenjataan tradisional, yakni busur dan anak panah. “Perang” yang telah memakan

korban hingga 10 orang tewas itu pada awalnya dipicu oleh perselisihan internal dalam

satu keluarga.

Semua peristiwa itu kemudian dijelaskan dalam konsep yang longgar, seperti “kon

À

ik etnis”,

tanpa merinci lebih lanjut jenis dan intensitas kon

À

ik tersebut. Bahkan, dalam peristiwa saling

menyerang dengan senjata tajam antara dua etnis di Jakarta baru-baru ini, beberapa media

massa Ibu Kota hanya menyebutnya sebagai “pertikaian antara dua etnis kedaerahan”,

tanpa merinci jenis pertikaian dan tanpa menyebut nama kedua etnis tersebut.

Pembedaan “etnis” dengan “suku”, dan “kon

À

ik” dengan “perang”, dalam kasus-kasus

tadi bukan saja memperlihatkan kekacauan logika, melainkan juga bias kultural dalam

cara berpikir.

a. Berikanlah tanggapan berkaitan dengan kon

À

ik-kon

À

ik yang terdapat pada artikel di

atas!

b. Carilah dan jelaskan bentuk kekacauan logika dan bias kultural yang terdapat pada

artikel di atas!

Sumber: Kompas, Jumat 18 Agustus 2006 (dengan sedikit penyesuaian)

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

52

R

R

angkuman

angkuman

Kon

ƀ

ik berasal dari bahasa latin, yaitu

“con

s

gure”

, yang berarti

saling memukul. Secara sosiologis, kon

ƀ

ik diartikan sebagai proses

sosial di mana terdapat gejala-gejala untuk menyingkirkan pihak lain

dengan jalan menghancurkannya. Adapun faktor-faktor penyebab

terjadinya kon

ƀ

ik dalam masyarakat adalah:

1. Perbedaan antarindividu, hal ini berkaitan dengan perbedaan

pemikiran, pendirian, dan perasaan tiap-tiap individu.

2. Perbedaan kebudayaan, hal ini disebabkan karena adanya

perbedaan dalam hal nilai dan norma dari masing-masing

kelompok kebudayaan yang disesuaikan dengan kebutuhan

anggotanya.

3. Perubahan sosial, hal ini berkaitan dengan perubahan nilai

dan norma sosial, pola perilaku organisasi, susunan lembaga

kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat interaksi

sosial, kekuasaan dan wewenang.

4. Perbedaan kepentingan, berkaitan dengan keinginan dan ideologi

masing-masing individu atau kelompok dalam bidang politik,

ekonomi, sosial, dan budaya.

Sedangkan bentuk-bentuk kon

ƀ

ik yang ada di masyarakat sebagai

akibat dari faktor-faktor di atas dan juga sebagai akibat adanya

mobilitas sosial meliputi:

1. Kon

ƀ

ik antarkelas adalah kon

ƀ

ik yang terjadi antara kelas atas dan

kelas bawah dalam masyarakat.

2. Kon

ƀ

ik antarkelompok adalah kon

ƀ

ik yang melibatkan lebih dari

satu kelompok dalam masyarakat (terjadi secara massal).

3. Kon

ƀ

ik antargenerasi adalah kon

ƀ

ik yang terjadi antara generasi

tua dengan generasi muda berkaitan dengan perbedaan pandangan

mengenai suatu hal,

4. Kon

ƀ

ik antaretnis, agama, dan golongan adalah kon

ƀ

ik yang

terjadi akibat semakin dipertajamnya perbedaan-perbedaan

antaretnis, agama, dan golongan yang melibatkan para pengikut

dari etnis, agama, dan golongan yang bersangkutan.

53

Bab 2

Kon

À

ik Sosial

G

G

losarium

losarium

Asosiatif

(39)

:

pola hubungan yang menunjukkan

kerja sama.

Demonstrasi

(40, 46, 47,

48)

: tindakan yang dilakukan secara

bersama-sama untuk menunjukkan

rasa tidak puas pada pihak lain.

Disosiatif

(39)

: pola hubungan yang tidak

menunjukkan adanya kerjasama dan

penyatuan.

Dominasi

(46)

:

penguasaan oleh pihak yang lebih kuat

terhadap yang lebih lemah.

Eksploitasi

(46, 47)

:

pemanfaatan, pengisapan, pemerasan

atas diri orang lain demi keuntungan

sendiri.

Empiris

(39)

:

sesuai dengan fakta atau kenyataan

yang sebenarnya (sesuai dengan

keadaan lapangan).

Etnis

(49, 51)

: kelompok sosial dalam suatu

sistem sosial atau kebudayaan yang

mempunyai arti atau kedudukan

tertentu karena keturunan, adat,

agama, bahasa, dan sebagainya.

Kekuasaan

(43, 46, 49)

:

kemampuan untuk mengurus dan

memerintah berdasarkan kewibawaan,

wewenang, kharisma, atau kekuatan

s

sik.

Kon

ƀ

ik

(37, 40, 45, 47, 48,

50)

: suatu pertentangan yang ingin

menjatuhkan pihak lawan.

Kompetitif

(42)

:

tingkat persaingan yang tinggi.

Mobilitas sosial

(46, 47)

: perpindahan seorang individu/

kelompok dari suatu kelas, golongan,

atau kelompok ke kelas, golongan,

atau kelompok yang lain, baik

bersifat vertikal maupun horizontal.

Proletar

(47)

:

kaum atau kelas sosial yang terdiri

dari orang-orang miskin yang tidak

memiliki modal dan alat-alat produksi,

serta cenderung ditindas oleh kaum

borjuis.

Toleransi

(42, 48)

:

sikap yang menghargai, membiarkan,

membolehkan, pendirian, pendapat,

kepercayaan yang berbeda atau

yang bertentangan dengan pendirian

sendiri.

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

54

U

U

ji Kompetensi Siswa

ji Kompetensi Siswa

A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat!

1. Berikut yang merupakan keadaan-keadaan yang dapat memicu terjadinya

kon

ƀ

ik adalah ....

a. terjadi antara individu dengan individu lain

b. terjadi antara kelompok dengan kelompok lain

c. berusaha untuk memperebutkan sesuatu

d. mempunyai latar belakang masalah sosial

e. ingin menjatuhkan lawan atau penentangnya

2. Berikut yang merupakan contoh kon

ƀ

ik antara individu dengan individu

adalah ....

a. mahasiswa menuntut pembersihan pemerintah dari KKN

b. pengeboman yang berulang di Poso Sulawesi Tengah

c. buruh yang menuntut kenaikan gaji pada perusahaan

d. Joko berkelahi dengan Jono

e. pedagang yang sedang menawarkan barangnya

3.

Perhatikan hal-hal berikut:

(1) Perbedaan kepentingan

(2) Perbedaan ekonomi

(3) Perbedaan usia

(4) Perbedaan tempat tinggal

(5) Perbedaan anggota

Berdasarkan hal di atas, yang merupakan faktor penyebab konflik

yaitu ....

a. (1), (2), dan (3)

b. (1), (2), dan (4)

c. (2), (3), dan (4)

d. (2), (3), dan (5)

e. (3), (4), dan (5)

4.

Perhatikan pernyataan berikut!

(1) Mempunyai anggota lebih dari dua

(2) Memperebutkan sesuatu yang terbatas

(3) Mengakibatkan jatuhnya korban

(4) Ada keinginan untuk menjatuhkan lawan

Pernyataan diatas yang menunjukkan adanya sebuah kon

ƀ

ik adalah ....

a. (1) dan (2)

b. (1) dan (3)

c. (2) dan (3)

d. (2) dan (4)

e. (3) dan (4)

55

Bab 2

Kon

À

ik Sosial

5. Kon

ƀ

ik antara pimpinan perusahaan dengan karyawannya dinamakan

kon

ƀ

ik ....

a. individual

b. kelompok

c. pribadi

d. antarkelas

e. antargenerasi

6. Kon

ƀ

ik sebagai akibat adanya kecemburuan dan kesenjangan sosial

merupakan kon

ƀ

ik dalam bidang ....

a. ekonomi

b. hukum

c. prinsip

d. budaya

e. agama

7. Kon

ƀ

ik yang terjadi antarwarga kampung dapat dikategorikan dalam

kon

ƀ

ik ....

a. antarkelompok

b. antarindividu

c. ekonomi

d. vertikal

e. horizontal

8. Berikut yang merupakan alasan munculnya konflik antargenerasi

adalah ....

a. kurangnya kepedulian generasi tua pada generasi muda

b. keinginan generasi muda untuk cepat berubah

c. ketidakmampuan generasi tua dalam memimpin

d. kepedulian generasi muda pada situasi yang ada

e. perbedaan penghasilan antarkedua generasi

9 Kualitas pribadi seseorang yang sering menimbulkan kon

ƀ

ik adalah ....

a. usia

b. kemampuan

c. kepentingan

d. prinsip

e. sifat

10. Demonstrasi m

ahasiswa pada tahun 1998 yang menumbangkan

pemerintahan dengan berbagai tuntutannya adalah contoh dari kon

ƀ

ik ....

a. budaya

b. agama

c. ekonomi

d. antarindividu

e. antargenerasi

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

56

11. Pemerintahan aphartheid di Afrika Selatan pada zaman dulu merupakan

kon

ƀ

ik ....

a. ekonomi

b. agama

c. budaya

d. pribadi

e. ras

12. Chauvinisme yang menganggap kelompoknya lebih tinggi dari kelompok

lain dapat menyebabkan terjadinya kon

ƀ

ik ....

a. antarindividu

b. antarkelompok

c. pribadi

d. ekonomi

e. budaya

13. Kon

ƀ

ik yang terjadi di Kalimantan Barat beberapa waktu lalu disebabkan

oleh masalah ....

a. ekonomi

b. budaya

c. etnis

d. status

e. kelas

14. Lat

ar belakang terjadinya kon

ƀ

ik laten di Poso Sulawesi Tengah adalah ....

a. agama

b. budaya

c. pribadi

d. kelas

e. hukum

15.

Pertikaian antaranggota keluarga yang memperebutkan warisan

merupakan contoh dari kon

ƀ

ik ....

a. individu

b. ekonomi

c. hukum

d. budaya

e. adat

16. Contoh berikut yang menunjukkan adanya kon

ƀ

ik antarpemeluk agama

yaitu ....

a. penyerangan tempat hiburan oleh kelompok sosial tertentu

b. pertikaian antara kelompok Madura dengan Dayak

c. perebutan wilayah parkir yang menewaskan pelakunya

d. tawuran antarkampung di daerah Cirebon Jawa Barat

e. kon

ƀ

ik yang terjadi di Ambon dan Poso beberapa waktu lalu

57

Bab 2

Kon

À

ik Sosial

17. Berikut yang merupakan dampak negatif dari sebuah kon

ƀ

ik adalah ....

a. kepribadian seseorang akan berubah

b. kemampuan seseorang bertambah

c. banyak muncul keinginan pribadi

d. solidaritas yang kuat dalam kelompok

e. perebutan sesuatu yang berharga

18. Semakin

tinggi konsolidasi sosial antara kelompok akan menyebabkan ....

a. memperkecil kemungkinan kon

ƀ

ik

b. memperkuat timbulnya kon

ƀ

ik

c. menghambat terjadinya kon

ƀ

ik

d. memperlambat kekuatan kon

ƀ

ik

e. menghilangkan penyebab kon

ƀ

ik

19. Suatu kesamaan diantara perbedaan-perbedaan yang ada dinamakan ....

a. interaksi sosial

b. interseksi sosial

c. diferensiasi sosial

d. konsolidasi sosial

e. deviasi sosial

20. Kon

ƀ

ik horizontal yang sering terjadi pada masyarakat Indonesia dapat

dikurangi dengan melakukan ....

a. konsolidasi sosial

b. interaksi sosial

c. integrasi sosial

d. strati

s

kasi sosial

e. mobilitas sosial

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan isian yang

tepat!

1. Suatu keinginan untuk menjatuhkan lawan atau musuh disebut ....

2. Kon

ƀ

ik yang bersifat tertutup dinamakan ....

3. Kon

ƀ

ik biasanya didahului oleh adanya perebutan sesuatu yang terbatas

yang disebut ....

4. Pertikaian antara 2 orang dinamakan ....

5. Kon

ƀ

ik antara atasan dengan bawahan dinamakan ....

6. Tawuran antarwarga karena hal tertentu dapat digolongkan sebagai

kon

ƀ

ik ....

7. Kon

ƀ

ik yang terjadi karena sistem pemerintahan apartheid adalah ....

8. Perbedaan suku bangsa memicu terjadinya kon

ƀ

ik dalam hal ....

9. Perubahan sosial pada pemerintahan dapat menyebabkan kon

ƀ

ik ....

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

58

10. Demonstrasi mahasiswa yang menuntut pemerintahan yang bersih dapat

menimbulkan kon

ƀ

ik ....

11. Kon

ƀ

ik berasal dari bahasa latin, yaitu ....

12. Kon

ƀ

ik biasanya menghasilkan pihak pemenang dan pihak yang kalah.

Hal ini berarti kon

ƀ

ik juga berfungsi sebagai ....

13. Sekelompok orang pendukung suatu partai politik marah karena partai

mereka kalah dalam pemilu. Kon

ƀ

ik ini termasuk dalam bentuk ....

14. Kon

ƀ

ik yang bersumber dari perbedaan kepentingan, pada awalnya

menyangkut perbedaan ....

15. Ketika kon

ƀ

ik antara Indonesia dengan Malaysia mengenai Ambalat

memuncak, rakyat Indonesia memberikan dukungan penuh kepada

pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa konflik dapat berperan

sebagai ....

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan

tepat!

1. Apakah perbedaan antara kon

ƀ

ik dengan kompetisi?

2. Jelaskan faktor penyebab timbulnya kon

ƀ

ik sosial!

3. Sebutkan macam-macam kon

ƀ

ik!

4. Berikan alasan terjadinya kon

ƀ

ik antargenerasi!

5. Bagaimana cara untuk mengatasi kon

ƀ

ik sosial?

6. Coba uraikan dampak persaingan bagi kehidupan masyarakat!

7. Uraikan dampak-dampak kon

ƀ

ik sosial!

8. Mengapa kon

ƀ

ik memiliki sisi positif dan negatif? Jelaskan!

9. Sebutkan unsur masyarakat yang berkewajiban untuk menyelesaikan

kon

ƀ

ik!

10. Uraikan secara singkat, satu contoh kon

ƀ

ik antarkelompok yang pernah

terjadi di Indonesia beserta upaya-upaya penyelesaiannya!